Tuesday, November 16, 2010

Berkah Satu Tahun Sekali: Idul Adha

T13/OJ/2010
Bayu Arga Ramadhan
210110090071

Berkah Satu Tahun Sekali: Idul Adha

Idul Adha adalah salah satu hari raya umat Islam. Pada hari ini diperingati dengan kurban dan salat Ied. Salat Ied dilaksanakan seperti saat Hari Lebaran, umat Islam berkumpul di pagi hari di masjid atau lapangan dan melaksanakan salat tersebut. Kurban dilaksanakan untuk memperingati kejadian dimana nabi Ibrahim mengorbankan anaknya, Ismail kepada Allah SWT yang lalu digantikan dengan domba.
Peringatan Kurban inilah yang sudah menjadi kewajiban kepada umat Islam yang mampu untuk ber-kurban. Kurban dalam agama Islam bukan berarti setiap umat diharuskan memiliki niat ber-kurban untuk menggantikan anaknya, tetapi untuk menyisihkan hartanya kepada orang yang membutuhkan melalui kebutuhan pangan. Hewan yang dapat di kurban-kan dapat berupa unta, sapi, domba atau kambing.
Jika Idul Adha sudah dekat penjual hewan kurban menjamur dimana-mana terutama pada jalan-jalan utama kendaraan bermotor, mengambil contoh di daerah Sumedang, mulai dari gerbang tol Cileunyi hingga Pasar Tanjung Sari penjual hewan kurban dapat dengan mudah ditemukan. Pak Udin salah satunya, ia sudah berjualan hewan kurban di jalan raya daerah Cipacing dari tahun 1985. Tapi pak Udin hanya menjual domba dan kambing saja, “yah kan kalo domba atau kambing 4 juga udah bisa jalan, seenggaknya udah ada buat makan lagi, kalo sapi ga kuat modalnya,” jawabnya pada saat ditanya mengapa hanya berjualan domba dan kambing.
Pak Udin menjual hewan kurban-nya dari harga mulai dari Rp1.000.000 hingga Rp1.650.000 untuk kualitas yang paling bagus. Domba dan kambing pak Udin juga tidak sembarangan, semuanya telah dites kesehatannya dan mendapatkan sertifikat resmi dari Dinas Peternakan Bandung.
suasana tenda hewan kurban Pak Udin
Memang tidak bisa dipungkiri, Idul Adha menjadi pengharapan terbesar para pedagang hewan-hewan ternak jenis kurban ini. Keuntungan yang didapat bisa hingga dua kali lipat pada penjualan hari biasa. Hal ini diakui oleh pak Udin, akan tetapi Idul Adha kali ini keuntungannya tidak seberapa, dari 50 kambing dan domba yang ia bawa dari delapan hari sebelum Idul Adha, baru sekitar 15 ekor yang berhasil dijual. Tetapi ia selalu berharap banyak dari berkah yang datangnya setahun sekali ini, karena jika sudah lewat Idul Adha harga hewan kurban-nya langsung turun.

Biodata narasumber
Pak Udin
Alamat Kampung Pasir Kuya, Desa Cipacing

Penjualan Domba Menjelang Hari Raya Idul Adha

T13/OJ/2010
Hafiz Sezario Indra
210110090062





Sejumlah Domba di tempat penjualan hewan qurban menjelang Hari Raya Idul Adha

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar walilla hilham. Takbir mulai berkumandang. Umat Islam esok hari tanggal 10 Dzulhijjah 1431 Hijriah kalender islam atau Tanggal 17 November 2010 kalender Masehi akan merayakan Hari Raya Idul Adha atau yang biasa dikenal dengan Hari Raya Haji. Dimulai saat zaman nabi Ibrahim yang diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih anaknya, Ismail. Nabi Ibrahim yang menerima perintah tersebut awalnya ragu untuk melaksanakan perintah tersebut, tetapi setelah anaknya Ismail meyakinkan ia jika memang itu perintah Allah, maka lakukanlah. Maka dengan yakin Nabi Ibrahim melaksanakan perintah tersebut. Namun saat ingin menyembelih anaknya, ternyata yang di sembelih adalah seekor domba. Maka, dengan peristiwa bersejarah tersebut setiap tanggal 10 Dzulhijjah umat Islam merayakan Hari Raya tersebut dengan menyembelih hewan qurban seperti sapi, domba dan kambing yang kemudian diperuntukkan dan di bagikan kepada orang-orang yang tidak mampu yang tinggal di sekitar wilayah pemilik hewan qurban.
Hari Raya Idul Adha dimanfaatkan oleh sebagian besar pedagang hewan qurban. Pasalnya harga hewan qurban saat musim Hari Raya Idul Adha bisa naik sekitar 12,5 % atau sekitar Rp 250.000 jika harga satu hewan qurban Rp 2.000.000. salah satu penjual hewan qurban di jalan Cipacing, Rancaekek, kab.Bandung mengatakan penjualan hewan qurban di saat menjelang Hari Raya Idul Adha mengalami kenaikan harga. Dari semula seekor domba berukuran sedang di jual dengan harga Rp 1.750.000, kini saat menjelang Idul Adha ia mampu menjual domba dengan harga Rp 2.000.000 per ekor.
Penjualan saat menjelang Idul Adha lebih laku ketimbang hari-hari biasa, penjual di jalan Cipacing tersebut mengaku sudah ada 6 domba yang dipesan dan siap diantarkan dari total 27 domba yang ia jual di sekitar pinggir jalan tersebut. ia hanya menjual domba saja, tidak menjual sapi atau hewan qurban lainnya. Seekor domba berukuran kecil dihargai Rp 1.250.000, domba berukuran sedang Rp 2.000.000, dan domba berukuran besar dihargai Rp 3.000.000. dari ke dua puluh tujuh domba yang dijualnya, yang paling banyak di beli oleh pembeli adalah domba-domba dengan ukuran sedang.

T13/OJ/2010
Arif Mulizar
210110090054

Takbiran

            Setiap Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha, para umat islam pada malam harinya melakukan hal yang disebut dengan takbiran. Takbiran merupakan suatu kegiatan menyebutkan lafaz takbir, tahlil, dan tahmid secara terus menerus. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh umat muslim. Takbiran hari raya yang tidak terikat waktu adalah takbiran yang dilakukan kapan saja, dimana saja, selama masih dalam rentang waktu yang dibolehkan.





Seorang pemuda sedang melaksanakan takbiran di sebuah Mesjid di Jatinangor

Takbir mutlak menjelang idul Adha dimulai sejak tanggal 1 Dzulhijjah sampai waktu asar pada tanggal 13 Dzulhijjah. Selama tanggal 1 – 13 Dzulhijjah, kaum muslimin disyariatkan memperbanyak ucapan takbir di mana saja, kapan saja dan dalam kondisi apa saja. Boleh sambil berjalan, di kendaraan, bekerja, berdiri, duduk, ataupun berbaring. demikian pula, takbiran ini bisa dilakukan di rumah, jalan, kantor, sawah, pasar, lapangan, masjid, dst. Dalilnya adalah. Hal ini banyak dilakukan oleh warga disekitar Jatinangor . Salah seorang peserta takbir yaitu mahasiswa fakultas MIPA , William Kanggo mengaku sudah biasa melakukan ini sejak dulu. Karena sejak kecil di Sumatera Barat ia selalu semangat untuk  mengikuti kegiatan takbiran.
                                        Tapi teryata takbiran bukan hanya budaya yang datang secara                         turun temurun.Hal ini banyak dilakukan berdasarkan beberapa dalil yang ada antara lain.
Allah berfirman, yang artinya: “…supaya mereka berdzikir (menyebut) nama Allah pada hari yang telah ditentukan…” (Qs. Al Hajj: 28)
Allah juga berfirman, yang artinya: “….Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang…” (Qs. Al Baqarah: 203)


William Kanggo 19th


Hal ini menegaskan kebiasaan untuk melakukan budaya takbiran bukanlah kegiatan yang hanya dilakukan secara turun temurun tetapi merupakan suatu perintah agama yang sudah sepantasnya untuk dipatuhi dan diamalkan.



Sibuknya Panitia Pelaksana Idul Adha


T13/OJ/2010
SITI RIZKIKA ANISA
210110090065

                      Seorang panitia sedang memasang spanduk di gerbang masjid Pusdai

Idul Adha merupakan hari raya yang sering ditunggu-tunggu oleh umat muslim, begitu pula dengan masyarakat kota Bandung. Hal itu terlihat dari persiapan para panitia pelaksanaan kegiatan Idul Adha di masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Bandung. Tahun ini pusdai bekerja sama dengan pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Barat menggelar sholat Ied di lapangan Gasibu Bandung. Rencananya Imam yang memimpin sholat Ied tahun ini adalah PW NU Jawa Barat, Drs. K.H Kurtubi dan khotibnya adalah ketua BAZ. K.H.M Suryani. Setelah sholat Ied akan ada pemotongan hewan qurban di pelataran masjid Pusdai. “daging quban akan dibagikan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan juga kepada yayasan-yayasan sosial yang ada di kota Bandung,” ujar Hendra, bendahara panitia Idul Adha masjid Pusdai.
Jumlah hewan yang akan diqurbankan di Pusdai tahun ini adalah 15 ekor domba dan 1 ekor sapi. Panitia mengakui, tahun ini telah terjadi penurunan dari tahun kemarin. Tahun kemarin, Pusdai mengurbankan 20 ekor domba dan 1 sapi. Untuk pelaksanaan sholat Ied, soundsystem dan shaf akan disiapkan oleh pihak Pemprov Jawa Barat. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti hujan, panitia telah menyediakan alternatif tempat pelaksanaan sholat Ied yaitu di gedung Masjid Pusdai. Panitia yang berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan Idul adha kali ini dari pihak Pusdai berjumlah tujuh puluh orang. panitia tersebut diharapkan bisa bekerjasama dengan panitia dari pijak pemprov demi kelancaraan jalannya rangkaian kegiatan Idul  Adha tahun ini.

Partisipasi Mahasiswa Unpad Saat Idul Adha

T13/ OJ/ 2010

Odelia Sinaga
210110090099

Idul Adha salah satu hari besar untuk kaum muslim yang berupa lebaran ibadah haji. Untuk tahun 2010 ini, Idul Adha jatuh hari Rabu, 17 November 2010 walaupun ada juga dari kaum muslim yang merayakannnya sebelum hari Rabu. Suasana Idul Adha terlihat di mana-mana begitu juga di Kampus Unpad Jatinangor. Idul Adha yang identik dengan kurban hewan-hewan, baik itu domba atau sapi yang akan dipotong tepat hari Idul Adhanya dan dagingnya akan dibagi-bagikan untuk masyarakat terutama yang membutuhkan.
Salah satu kegiatan yang ada di Unpad Jatinangor ini yang diadakan oleh Fakultas Peternakan adalah penjualan hewan kurban berupa domba atau sapi. Kegiatan ini dirintis oleh suatu organisasi atau bisa disebut juga dengan UKM yang bernama Paguyuban 30 yang memang hanya beranggotakan mahasiswa Fakultas Peternakan. Melalui kegiatan penjualan hewan kurban ini, Paguyuban 30 berusaha untuk memfasilitasi masyarakat yang akan membeli hewan kurban. Cakupan untuk pembeli tidak hanya dari daerah Jatinangor ini, tetapi dari berbagai daerah di mana masyarakat mengetahui adanya kegiatan penjualan hewan kurban ini.
Hewan-hewan yang ada di Paguyuban 30 ini sebelum dijual dipelihara oleh mahasiswa Peternakan kurang lebih selama 3 bulan sehingga ada proses pembelajaran juga bagi mahasiswa dan penggemukan untuk hewan-hewannya. Dana awal yang dibutuhkan untuk membeli hewan-hewan ini memang tidak murah. Dana awal itu berasal dari anggota Paguyuban 30 dan kumpul-kumpul dana dari mahasiswa Peternakan yang apabila telah terkumpul mereka membeli hewan kurban itu, memeliharanya, dan apabila terjual mereka akan memutar uang hasil penjualan tadi untuk membeli hewan kurban itu. Istilah  perputaran uang terjadi dalam kegiatan pembelian hewan kurban ini.
Kegiatan menjual hewan-hewan kurban ini telah menjadi salah satu kegiatan tahunan dari Paguyuban 30 ketika mendekati Idul Adha. Untuk Idul Adha tahun ini, Paguyuban 30 membeli domba sekitar 41 ekor dengan modal yang apabila dihitung secara keseluruhan kira-kira mencapai Rp 35.200.000,00. Hewan-hewan yang mereka jual biasanya selalu habis terjual dan jangan meragukan kesehatan dari hewan kurban itu karena mahasiswa Peternakan ini sangat rajin merawat hewan kurban ini. Riska Mardiana salah satu anggota Paguyuban 30 ini menjelaskan melalui kegiatan ini, mahasiswa Peternakan dapat belajar langsung bagaimana memelihara ternak yang baik dan menjaganya dari penyakit-penyakit, sangat berkaitan dengan apa yang mereka pelajarai. Lain lagi dengan Asfa yang baru akan menjadi anggota Paguyuban 30 menjelaskan kekompakan yang ada antaranggota Paguyuban 30 dan dapat belajar untuk berwirausaha yang benar.
 Hewan-hewan kurban ini dibagi dalam beberapa kelas, misalnya untuk domba ada kelas C, B, A, dan Super. Di mana pembagian kelas domba ini berdasarkan bobot kilonya dengan kelas Super sebagai kelas yang bobot kilonya paling tinggi. Berdasarkan bobot kilo itulah harga domba tersebut ditentukan. Akan tetapi, masih dapat melakukan negosiasi harga sesuai kesepakatan.
Banyak hal yang dapat dipelajari dari kegiatan Paguyuban 30 ini, bukan hanya untuk memfasilitasi penjualan hewan kurban saat Idul Adha, tetapi juga mengajarkan mahasiswa peternakan untuk berpartisipasi saat Idul Adha, belajar bagaimana memelihara ternak, dan belajar untuk berwirausaha yang baik. Perayaan Idul Adha ini ternyata dapat memberikan hal-hal yang positif bagi mahasiswa untuk mau peduli dan turut aktif dalam hari besar agama serta belajar untuk sesuatu yang pastinya diperlukan untuk masa yang akan datang. 

Sumber : Riska Mardiana, Fapet 2008 dan Asfa Fatiela, Fapet 2009

Menjual Hewan Kurban di Halaman Rumah

T13/0J/2010
Lana Syahbani
210110090137
Domba ternak yang dijual di halaman rumah Aming

Aming yang sedang menceritakan penjualan dombanya

Umat muslim Indonesia kembali merayakan salah satu hari besar mereka, Idul Adha. Bukan tradisi, pada saat Idul Adha umat muslim melaksanakan ibadah kurban. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi para peternak kambing, sapi dan domba. Tidak heran bila sedang dalam perjalanan kita dapat melihat hewan kurban seperti kambing dan domba dijajakan. Aktifitas perdagangan hewan kurban memang biasanya sudah bisa terlihat pada dua minggu sebelum hari Idul Adha.

Aming, seorang peternak domba Kecamatan Cimahi Utara, Cimahi ikut merasakan berkah dari hari raya ini. Sehari-harinya, ia bekerja mengurus domba ternaknya di Jalan Pesantren, Cimahi. Dalam rangka Idul Adha, ia menjual seluruh domba ternaknya yang berjumlah 20 ekor. Sampai hari ini (16/11) domba yang sudah terjual berjumlah 15. Aming mengatakan, keuntungan yang ia dapatkan ketika hari khusus seperti ini bisa lebih banyak dibandingkan ketika hari-hari biasa. Pada hari-hari biasa ia menjual domba ternaknya untuk akikah.

Tempat penjualan domba tidak bertempat di kandang tempat ia biasa mengurus domba-dombanya. Namun, ia sengaja menggunakan halaman rumahnya untuk berjualan. Hal ini dilakukan karena rumah Aming terletak di pinggir jalan. Ia mengatakan, lokasi ini strategis dan bisa dilihat banyak orang.

Harga domba yang Aming jual berkisar dari Rp1.200.000 sampai dengan Rp1.750.000. Sampai saat ini, domba yang paling diminati adalah domba dengan kisaran harga termahal. Hal ini dikarenakan domba-domba tersebut gemuk dan sudah berumur. Harga domba tergantung pada kualitas hewan tersebut.


Penjualan Hewan Qurban di Kandang Domba Fakultas Peternakan Unpad

T13/OJ/2010
Muhamad Iko Dwipa Gautama
210110090092

Gema takbir menyeru seluruh pelosok daerah di Indonesia. Itulah yang terjadi saat menjelang perayaan Idul Adha yang jatuh pada Rabu, 17-November-2010. Meskipun perayaan memang belum dilaksanakan. Namun, sudah cukup sering ditemukan banyak sekali yang berjualan hewan Qurban seperti kambing, domba dan sapi di pinggiran jalan. Begitu juga dengan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Di kandang domba, fakultas menjual hewan Qurban untuk dijual. Namun, yang di jual di tempat ini hanyalah domba. Domba yang dijual disini berjumlah empat puluh ekor. Sampai saat berita ini diliput, domba yang terjual sudah tiga puluh tujuh ekor.
Biasanya setiap tahun pasti terjual semuanya. Kriteria domba yang dijual pun dibagi atas tiga kategori. Kelas A, Kelas B, dan Kelas C. dan setiap kelas tersebut, harganya pun berbeda-beda. Harga domba Kelas C paling murah diantara semua kelas domba. Harga domba pada kelas ini berkisar antara 900 ribu sampai dengan 1,2 juta rupiah, kelas B berkisar antara 1,3 juta-1,6 juta rupiah, sedangkan kelas A harganya diatas 1,6 juta rupiah. Pembagian kelas domba di fakultas peternakan ini berdasarkan berat domba tersebut, dan juga warnanya. Uniknya, pelanggan juga memilih terlebih dahulu mana warna kambing sebelum membelinya. Kebanyakan pelanggan lebih suka memilih domba berwarna putih polos. Lalu, jelas saja kesehatan domba juga diperhitungkan dalam penjualan. Kriteria domba yang sehat adalah domba yang tidak terkena penyakit mulut dan kuku. Ciri-cirinya adalah mulutnya bersih, matanya cerah, dan domba tersebut biasanya aktif. Kalau sudah memenuhi kriteria tersebut, barulah domba-domba tersebut layak untuk dijual. Harga domba menjelang Idul Adha pun cenderung meningkat. Harga domba sebelum Idul Adha biasanya lebih murah sekitar seratus hingga dua ratus ribu rupiah. Tradisi menjual domba di fakultas ini pun bukan lah ada perintah resmi yang turun dari fakultas, melainkan inisiatif para mahasiswanya sendiri.


Foto domba di kandang domba Fakultas Peternakan Unpad