Tuesday, November 16, 2010

Partisipasi Mahasiswa Unpad Saat Idul Adha

T13/ OJ/ 2010

Odelia Sinaga
210110090099

Idul Adha salah satu hari besar untuk kaum muslim yang berupa lebaran ibadah haji. Untuk tahun 2010 ini, Idul Adha jatuh hari Rabu, 17 November 2010 walaupun ada juga dari kaum muslim yang merayakannnya sebelum hari Rabu. Suasana Idul Adha terlihat di mana-mana begitu juga di Kampus Unpad Jatinangor. Idul Adha yang identik dengan kurban hewan-hewan, baik itu domba atau sapi yang akan dipotong tepat hari Idul Adhanya dan dagingnya akan dibagi-bagikan untuk masyarakat terutama yang membutuhkan.
Salah satu kegiatan yang ada di Unpad Jatinangor ini yang diadakan oleh Fakultas Peternakan adalah penjualan hewan kurban berupa domba atau sapi. Kegiatan ini dirintis oleh suatu organisasi atau bisa disebut juga dengan UKM yang bernama Paguyuban 30 yang memang hanya beranggotakan mahasiswa Fakultas Peternakan. Melalui kegiatan penjualan hewan kurban ini, Paguyuban 30 berusaha untuk memfasilitasi masyarakat yang akan membeli hewan kurban. Cakupan untuk pembeli tidak hanya dari daerah Jatinangor ini, tetapi dari berbagai daerah di mana masyarakat mengetahui adanya kegiatan penjualan hewan kurban ini.
Hewan-hewan yang ada di Paguyuban 30 ini sebelum dijual dipelihara oleh mahasiswa Peternakan kurang lebih selama 3 bulan sehingga ada proses pembelajaran juga bagi mahasiswa dan penggemukan untuk hewan-hewannya. Dana awal yang dibutuhkan untuk membeli hewan-hewan ini memang tidak murah. Dana awal itu berasal dari anggota Paguyuban 30 dan kumpul-kumpul dana dari mahasiswa Peternakan yang apabila telah terkumpul mereka membeli hewan kurban itu, memeliharanya, dan apabila terjual mereka akan memutar uang hasil penjualan tadi untuk membeli hewan kurban itu. Istilah  perputaran uang terjadi dalam kegiatan pembelian hewan kurban ini.
Kegiatan menjual hewan-hewan kurban ini telah menjadi salah satu kegiatan tahunan dari Paguyuban 30 ketika mendekati Idul Adha. Untuk Idul Adha tahun ini, Paguyuban 30 membeli domba sekitar 41 ekor dengan modal yang apabila dihitung secara keseluruhan kira-kira mencapai Rp 35.200.000,00. Hewan-hewan yang mereka jual biasanya selalu habis terjual dan jangan meragukan kesehatan dari hewan kurban itu karena mahasiswa Peternakan ini sangat rajin merawat hewan kurban ini. Riska Mardiana salah satu anggota Paguyuban 30 ini menjelaskan melalui kegiatan ini, mahasiswa Peternakan dapat belajar langsung bagaimana memelihara ternak yang baik dan menjaganya dari penyakit-penyakit, sangat berkaitan dengan apa yang mereka pelajarai. Lain lagi dengan Asfa yang baru akan menjadi anggota Paguyuban 30 menjelaskan kekompakan yang ada antaranggota Paguyuban 30 dan dapat belajar untuk berwirausaha yang benar.
 Hewan-hewan kurban ini dibagi dalam beberapa kelas, misalnya untuk domba ada kelas C, B, A, dan Super. Di mana pembagian kelas domba ini berdasarkan bobot kilonya dengan kelas Super sebagai kelas yang bobot kilonya paling tinggi. Berdasarkan bobot kilo itulah harga domba tersebut ditentukan. Akan tetapi, masih dapat melakukan negosiasi harga sesuai kesepakatan.
Banyak hal yang dapat dipelajari dari kegiatan Paguyuban 30 ini, bukan hanya untuk memfasilitasi penjualan hewan kurban saat Idul Adha, tetapi juga mengajarkan mahasiswa peternakan untuk berpartisipasi saat Idul Adha, belajar bagaimana memelihara ternak, dan belajar untuk berwirausaha yang baik. Perayaan Idul Adha ini ternyata dapat memberikan hal-hal yang positif bagi mahasiswa untuk mau peduli dan turut aktif dalam hari besar agama serta belajar untuk sesuatu yang pastinya diperlukan untuk masa yang akan datang. 

Sumber : Riska Mardiana, Fapet 2008 dan Asfa Fatiela, Fapet 2009

0 comments (+add yours?)

Post a Comment